Tampilkan postingan dengan label Aspek Psikologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Aspek Psikologi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 13 Juni 2020

Analisis Film Gung Ho berdasarkan Aspek Psikologi

“Analisis Film Gung Ho”

Gung Ho adalah sebuah film bergenre komedi yang diproduksi pada tahun 1986, dibintangi oleh Michael Keaton sebagai Hunt Stevenson dan Gedde Watanabe sebagai Oishi Kazuhiro, Hunt Stevenson merupakan warga Negara AS tepatnya dikota Hadleyville, kota yang kehilangan mata pencaharian yaitu sebagian besar warga kota tersebut bekerja di pabrik yang memproduksi Mobil di kota itu, dan pabrik tersebut telah tutup karena mengalami kebangkrutan.

1.         Aspek Organisasi dan kelompok kerja

·      Sekumpulan orang

Hunt Stevenson, Oishi Kazuhiro, dan Buruh pabrik kota Hadleyville

·      Kerja sama

Menyelesaikan proyek kerja yaitu memproduksi 15.000 unit mobil dalam waktu 1 bulan.

·      Tujuan yang ingin dicapai

Menyelesaikan proyek memproduksi mobil sebanyak 15000 unit agar dapat kenaikan gaji bagi warga kota hadleyvile yang bekerja di pabrik mobil itu. Selain itu untuk menyejahterakan warga di kota hadleyvile

·      Kepemimpinan

Hunt Stevenson selaku orang yang bertanggung jawab pada pekerja amerika di assan motor, dia berusaha untuk menyejahterakan warga di kota hadleyvile, dan berusaha untuk menaikan gaji para pekerjanya dengan mengambil tantangan untuk memproduksi mobil sebanyak 15000 unit

2.         Aspek Komunikasi dan budaya organiasi

Dalam melakukan kerja sama untuk menyelesaikan proyek tersebut didalamnya memiliki budaya kerja yang berbeda antara para pekerja jepang dan pekerja amerika. Budaya organisasi yang dimiliki oleh Assan Motor di Jepang . Assan motor dijepang memiliki budaya senam pagi sebelum memulai aktivitas bekerja. Para pekerja dijepang sangat loyal terhadap perusahaan.


 

Para pekerja di jepang bekerja dengan sangat cepat. Budaya organisasi yang dimiliki oleh pekerja di Kota Hadleyville. Di Hadleyville para pekerja melakukan pekerjaannya dengan seenaknya. Para pekerja sedikit lamban ini di buktikan dengan produksi yang menurun. Para pekerja cenderung mengutamakan keluarga di bandingkan pekerjaannya. Para Pekerja datang telat dan pulang lebih awal.

3.      Aspek Kepemimpinan dalam Organisasi

Dalam film ini Hunt berperan penting dalam memimpin proyek memproduksi 15.000 mobil. Hunt berhasil meyakinkan para pekerja untuk bekerja sama dan melakukannya dengan serius. Hunt juga mampu meyakinkan pihak Assan Motor untuk bekerja sama dengannya dan mampu mempengaruhi buruh pabrik Hadleyville dalam memproduksi 15.000 unit mobil agar mendapatkan upah yang lebih tinggi. Hal ini tergambar ketika menantang pihak Jepang untuk membuat 15.000 mobil untuk kenaikan gaji, Hunt mengadakan rapat buruh untuk membahasnya. Namun ternyata setelah Hunt memberikan semangat kepada para buruh mereka tetap tidak mau danberani untuk menerima tantangan tersebut. Mereka hanya menyanggupi untuk pembuatan 13.000 mobil, dan ternyata Hunt Stevenson menyetujuinya. Hal tersebut dilakukan oleh Hunt dengan maksud ingin tetap membuat buruh semangat dalam bekerja. Dan ternyata memang buruh menjadi semangat. Akan tetapi pada akhirnya terbongkar kebohongan Hunt.

4.      Aspek Kondisi lingkungan kerja

Kondisi dan lingkungan kerja dapat dilihat dari perilaku para pekerja dari kedua negara yang memiliki karakter berbeda. Untuk orang-orang Amerika, mereka cenderung lebih sombong terhadap apa yang mereka miliki, mereka menganggap diri mereka lebih hebat dibandingkan dengan orang-orang dari Negara lain, mereka sulit menerima kalau orang Jepang mampu mengalahkan mereka dalam dunia pekerjaan dan segalanya. Untuk orang-orang jepang sendiri, mereka cenderung lebih disiplin dalam segala hal dan memliki loyalitas yang tinggi terhadap atasan dan peraturan yang berlaku, orang-orang jepang juga memiliki rasa malu yang tinggi ketika mereka melakukan kesalahan dan bersiap melakukan apapun untuk memperbaiki kesalahan mereka, ketika dalam perusahaan mereka melakukan kesalahan, maka mereka siap lembur habis- habisan untuk mengatasi masalah yang timbul akibat kesalahan yang telah mereka lakukan, dan juga mereka lebih memntingkan perusahaan daripada hubungan sosial mereka tak terkecuali dengan keluarga mereka sendiri.

5.     Aspek Psikologi Kerekayasaan

Ketika para pekerja dari kota hadleyvile disindir tentang kinerjanya yang dinilai buruk dan lamban. Hunt tertantang untuk memproduksi mobil dengan jumlah yang dihasilkan para pekerja dari jepang yang berjumlah sebanyak

15.000 unit per bulan. Selain itu juga dengan adanya tantangan tersebut membuat para pekerja dari kota hadleyvile bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut karena adanya janji kenaikan gaji apabila mereka dapat menyelesaikan projek tersebut.

6.    Aspek Motivasi dan kepuasan kerja

Film ini menjelaskan begitu pentingnya kekompakan dalam sebuah tim yang dimana kekompakan tersebut akan mampu menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang terjadi dan mampu meningkatkan kinerja tim tersebut. Dalam sebuah tim perbedaan bukanlah suatu masalah, melainkan bagaimana kita mampu bekerja sama dan memiliki tujuan yang sama. Dan juga dalam dunia kerja, kedisiplinan dan loyalitas adalah sesuatu yang penting untuk dijaga serta diterapkan dan selain itu kehidupan dan kepekaan sosial tidak boleh diabaikan begitu saja, melainkan kedisiplinan, loyalitas, dan kehidupan serta kepekaan sosial adalah sebuah satu kesatuan yang perlu diterapkan dalam kerjasama tim. Dan satu hal lagi ke-egoisan serta selalu merasa lebih hebat dibanding dengan orang lain itu hanya akan menghancurkan teamwork yang selama ini dibangun.

7.    Aspek Stres kerja

Stress yang dialami dalam tim yang terdiri oleh orang Amerika dan Jepang ialah stres dalam hal perbedaan karakter dan pengalaman dibidang pekerjaan. Mereka belum bisa menyatukan karakter mereka yang begitu jelas terlihat dan berlawanan arah, orang Jepang yang kini memiliki pabrik Assan Motor yang memperkerjakan orang-orang Amerika tetap memakai system kerja di Jepang, yang dimana dianggap paling efisien dan efektif dalam memproduksi mobil dan memaksa para pekerja untuk patuh terhadap peraturan mereka. Dan selanjutnya orang Amerika sendiri menganggap karena pabrik mereka berada di Amerika dan mereka bekerja di Negara Amerika, maka sistem kerja yang berlaku serta cara kerja yang benar ialah haruslah yang selama ini mereka lakukan yang dimana kebiasaan mereka selama ini adalah kebiasaan yang tidak salah dari sudut pandang mereka. Dengan perbedaan mereka yang begitu contrast.

8.    Aspek keselamatan kerja

Para pekerja dari kota hadleyvile tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) ketika mereka bekerja, hal tersebut dapat membahayakan mereka dari hal yang tidak diinginkan, selain itu para pekerja dari kota hadleyvile juga bekerja seenaknya saja tidak memperhatikan kebijakan dari perusahaan assan motor. Ketika ada senam pagi yang biasa dilakukan oleh pekerja jepang, pekerja dari kota hadleyvile malah menganggap hal tersebut sebagai lelucon padahal kegiatan senam pagi sangat baik untuk memulai pekerjaan. Di perusahaan mobil yang ada dikota hadleyvile tersebut juga tidak ada standart operasional prosedur untuk para pekerja sehingga pekerja bekerja dengan semaunya.

9.    Aspek Seleksi dan pelatihan

Dalam film Gung Ho, Hunt dan Oishi tidak melakakukan seleksi buruh pabrik dikarenakan lahirnya Assan Motor untuk menyelamatkan buruh yang kehilangan pekerjaan karena perusahaan manufaktur di kota Hadleyville mengalami kebangkrutan. Akan tetapi, pihak Jepang melakukan seleksi ketika operasional sedang berlangsung dengan melakukan report kinerja setiap harinya. Hal ini terlihat Ketika seorang teknisi yang sedang bekerja namun tidak sesuai prosedur, kemudian ditegur. Akan tetapi, tidak ada perubahan dan pihak Jepang pun memutuskan memindahkan posisinya ke bagian office.

10.      Aspek Psikologi Konsumen

Dalam industri perlu mempelajari psikologi konsumen untuk menganalisis perilaku konsumen yang berkaitan dengan keputusan konsumen dalam menetukan pilihan pembelian. Perilaku konsumen dalam pencarian akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan penggantian produk/jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan. Pada dasarnya kebanyakan konsumen pasti menginginkan ketersediaan barang yang mereka butuhkan, maka dari itu pabrik Assan Motor harus mampu melakukan produksi sesuai target agar tidak terjadi lost sale pada saat ada kebutuhan yang datang dari konsumen dan selalu dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

11.      Aspek Management Perubahan

Dalam film Gung Ho, manajemen perubahan terjadi pada saat Hunt diperintahkan oleh walikota Hadleyville untuk pergi ke Jepang untuk mencari investor yang dapat membuat pabrik mobil dikota mereka yang mengalami kebangkrutan dapat beroperasi lagi. Setelah investor yang dicari sudah ditemukan, orang-orang Jepang dari perusahaan Assan Motor datang ke Amerika untuk menghidupkan kembali pabrik tersebut. proses kerjasama terjadi banyaknya perbedaan diantara orang Jepang yang mempunyai disiplin yang tinggi dengan orang Amerika yang lebih santai. Perbedaan yang ada ini membuat mereka kadang tidak kompak dalam melakukan pekerjaannya. Orang Amerika yang mempunyai sifat lebih santai kadang sering dimarahi oleh orang Jepang karena produktivitas mereka yang tidak sesuai dengan standar dari Jepang. Hunt tidak suka melihatnya sehingga dia mengatakan pada Oishi agar orang Jepang mengendurkan peraturan mereka namun tetap disiplin. Pada orang-oranga Amerika ketika mereka diberi motivasi tinggi, maka mereka akan menggebu-gebu untuk melaksanakan perintah. Adegan ketika Hunt memberikan informasi kepada mereka dan ketika Hunt mampu meyakinkan para pekerja untuk mampu mengerjakan mobil sebanyak 13.000.

12.      Aspek Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja merupakan suatu proses organisasi dalam menilai kinerja pegawainya. Tujuan dari penilaian kinerja adalah untuk memperbaiki tampilan kerjanya dan untuk meningkatkan produktivitas organisasi dan secara khusus dilakukan dengan berbagai kebijaksanaan terhadap pegawai untuk tujuan promosi jabatan, kenaikan gaji, pendidikan dan latihan. Krisis yang dialami dalam tim yang terdiri oleh orang Amerika dan Jepang ialah krisis dalam hal perbedaan karakter dan pengalaman dibidang pekerjaan. Mereka belum bisa menyatukan karakter mereka yang begitu jelas terlihat dan berlawanan arah, orang Jepang yang kini memiliki pabrik Assan Motor yang memperkerjakan orang-orang Amerika tetap memakai system kerja di Jepang, yang dimana dianggap paling efisien dan efektif dalam memproduksi mobil dan memaksa para pekerja untuk patuh terhadap peraturan mereka. Dan selanjutnya orang Amerika sendiri menganggap karena pabrik mereka berada di Amerika dan mereka bekerja di Negara Amerika, maka sistem kerja yang berlaku serta cara kerja yang benar ialah haruslah yang selama ini mereka lakukan yang dimana kebiasaan mereka selama ini adalah kebiasaan yang tidak salah dari sudut pandang mereka. Dengan perbedaan mereka yang begitu contrast, maka cara mengatasinya yang dilakukan oleh Hunt ialah mencoba sedikit demi sedikit menjelaskan perbedaan antar kedua pihak dari Negara yang berbeda mengenai karakter mereka yang begitu berbeda dalam dunia kerja, dan tanpa mengenal kata lelah ia terus melakukan hal demikian, sehingga sedikit demi sedikit orang Jepang dapat mengurangi tekanan mereka kepada para pekerja orang Amerika, dan juga Orang Amerika dapat menerima hal demikian, sehingga mereka sedikit demi sedikit mulai mengalami peningkatan dalam hal kedisiplinan dan menyadari pentingnya loyalitas dalam sebuah tim. Dengan demikian keseimbangan dalam tim kini mulai terbentuk dan menimbulkan harmony serta keselarasan dalam kerja tim.

7 New Quality Tools

New seven quality tools pertama kali digagas pada tahun 1972 oleh sekelompok insinyur dan ilmuwan Jepang yang tergabung dalam JUSE (Union of...