Sabtu, 13 Juni 2020

Sistem Informasi Manajemen Persediaan

    Industri 4.0 adalah tren di dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Terdapat beberapa teknologi yang menjadi pilar utama dalam revolusi industri 4.0, yaitu : 
  1. Internet of Things (IoT) 
  2. Big dataArtificial intelligence
  3. Cloud Computing 
  4. Additive manufacturing
  5.  Augmented Reality
  6. Autonomous Robot
  7. Self-driving Vehicle/Autonomous Vehicle
  8. Cyber security
  9. System Integeration
  10. Simulation
  11. Dll
    Penulis akan menjelaskan pengertian, sejarah, manfaat, keunggulan, kelemahan, cara kerja teknologi serta contoh penerapan atau implementasi dari teknologi Augmented Reality, Autonomous Robot dan Self-driving Vehicle/Autonomous Vehicle.

AUGMENTED REALITY

1. Pengertian dan Sejarah
    Teknologi Augmented Reality (AR) adalah penggabungan antara objek virtual dengan objek nyata. Sebagai contoh, adalah saat stasiun televisi menyiarkan pertandingan sepak bola, terdapat objek virtual tentang skor pertandingan yang sedang berlangsung. Menurut Ronald Azuma pada tahun 1997, Augmented Reality adalah menggabungkan dunia nyata dan virtual yang bersifat interaktif secara real time, yang merupakan animasi 3D. Sejarah tentang Augmented Reality dimulai dari tahun 1957-1962, ketika seorang penemu yang bernama Morton Heilig, seorang sinematografer, menciptakan dan mempatenkan sebuah simulator yang disebut Sensorama dengan visual, getaran dan bau. Pada tahun 1966, Ivan Sutherland menemukan Head-Mounted Display yang dia klaim adalah sebuah jendela ke dunia virtual.
Pada tahun 1975 seorang ilmuwan bernama Myron Krueger menemukan Videoplace yang memungkinkan pengguna dapat berinteraksi dengan objek virtual untuk pertama kalinya. Kemudian pada tahun 1989, Jaron Lanier, memperkenalkan Virtual Reality dan menciptakan bisnis komersial pertama kali di dunia maya. Tahun 1992 mulai dikembangkan Augmented Reality untuk melakukan perbaikan pada pesawat boeing, dan pada tahun yang sama, LB Rosenberg mengembangkan salah satu fungsi sistem AR, yang disebut Virtual Fixtures, yang digunakan di Angkatan Udara AS Armstrong Labs. Dan pada tahun 1992 juga, Steven Feiner, Blair Maclntyre dan Dorée Seligmann, memperkenalkan untuk pertama kalinya Major Paper untuk perkembangan PrototypeAR.
Pada tahun 1999, Hirokazu Kato, mengembangkan ArToolkit di HITLab dan didemonstrasikan di SIGGRAPH. Pada tahun 2000, Bruce.H.Thomas, mengembangkan ARQuake, sebuah Mobile Game AR yang ditunjukan di International Symposium on Wearable Computers. Pada tahun 2008, Wikitude AR Travel Guide, memperkenalkan Android G1 Telephone yang berteknologi AR. Pada tahun berikutnya, Saqoosha memperkenalkan FLARToolkit yang merupakan perkembangan dari ArToolkit. FLARToolkit memungkinkan kita memasang teknologi AR di sebuah website, karena output yang dihasilkan FLARToolkit berbentuk Flash. Ditahun yang sama, Wikitude Drive meluncurkan sistem navigasi berteknologi AR di Platform Android. Tahun 2010, Acrossair menggunakan teknologi AR pada I-Phone 3GS.

2. Manfaat, Keunggulan, dan Kelemahan
a. Manfaat
    a) Hiburan Entertainmen
Dunia hiburan memerlukan AR sebagai penunjang efek-efek yang akan dihasilkan oleh hiburan tersebut. Sebagai contoh yaitu pada saat seorang wartawan cuaca memperkirakan ramalan cuaca dia berdiri di depan layar hijau atau biru.
    b) Engineering Design
Seorang engineering desing memerlukan AR untuk menggambarkan hasil design mereka secara nyata kepada klien supaya tahu, mengenai spesifikasi yang secara detail mengenai desain mereka.
    c) Consumer Design
Virtual Reality sudah dipakai dalam melakukan promosi produk. Sebagai contohnya adalah seorang pengembang memakai brosur virual untuk memberikan informasi yang rinci secara 3D, menjadikan pelanggan bisa mengetahui secara jelas, produk yang ditawarkan.
    d) Kedokteran (Medical)
Teknologi pencitraan sangat diperlukan pada dunia kedoteran misalnya adalah untuk pengenalan operasi, pengenalan pembuatan vaksin virus, dan lain sebagainya. Untuk itu, bidang kedokteran melakukan penerapan AR pada visualisasi penelitian mereka.
b. Kelebihan
a)        Pengembangannya yang lebih mudah dan murah. Sehingga Augmented Reality merebak secara cepat diberbagai bidang yang bahkan belum dapat dijangkau oleh pendahulunya tersebut. 
b)       Dapat diimplementasikan secara luas dalam berbagai media. Sebagai aplikasi dalam sebuah smartphone, console game, dalam bingkisan sebuah produk, bahkan media cetak seperti buku, majalah atau koran. 
c)        Dalam bidang marketing, AR membantu meningkatkan kualitas konten dengan adanya teknologi modern berperan di dalamnya. 
d)       Dalam bidang pendidikan, AR memberikan para pelajar banyak hal baru untuk di explore, karena penggunaan AR semacam simulasi dunia nyata. 
e)        Dalam bidang navigasi, AR meningkatkan kualitas GPS dengan memberikan gambaran lokasi yang dituju. 
Dalam bidang retail, AR yang digunakan baik kepentingan game ataupun aplikasi belanja online, mampu meningkatkan minat pembeli. 
c. Kelemahan

    a)  Pencurian informasi dan privacy.

    b)  Insiden karena memodifikasi dunia nyata. 

    c) Membutuhkan teknologi modern era baru. 

3.       Cara Kerja Teknologi

    AR dapat ditampilkan pada berbagai perangkat seperti kacamata, layar, ponsel, dan sebagainya. Agar perangkat berfungsi dengan baik, sejumlah data tertentu dalam bentuk video, gambar, animasi, dan model 3D perlu digunakan. Sehingga, orang bisa melihat hasilnya dalam cahaya buatan dan alami. AR menggunakan teknologi SLAM (Simultaneous Localization and Mapping), sensor, dan pengukur kedalaman. Misalnya, mengumpulkan data sensor untuk menghitung jarak dari lokasi sensor ke objek. Berikut adalah beberapa komponen AR:

1.) Kamera dan Sensor

Kamera dan sensor digunakan untuk mengumpulkan informasi kolaborasi pengguna dan mengirimkannya untuk diproses. Kamera pada gadget memiliki kemampuan untuk memeriksa lingkungan dan dengan data tersebut, akan mampu menemukan barang fisik dan menghasilkan model 3D.


2.) Proyeksi

Komponen ini mengacu pada proyektor yang lebih kecil dari yang biasa ada pada headset AR, yang mengambil informasi dari sensor dan memproyeksikan konten     yang     terkomputerisasi     ke     permukaan     untuk      dilihat.  For your information, sebenarnya, pemanfaatan proyeksi di AR belum sepenuhnya dirancang untuk dapat digunakan dalam barang atau layanan komersial.

3.) Refleksi

Beberapa gadget AR memiliki cermin untuk membantu mata manusia melihat gambar virtual. Beberapa darinya memiliki variasi cermin kecil yang ditekuk dan beberapa lagi memiliki cermin sisi ganda untuk memantulkan cahaya ke kamera dan matapengguna. Tujuan dari cara refleksi tersebut adalah untuk memainkan pengaturan gambar yang tepat. 
 
 4.       Contoh Penerapan/ Impelementasi
  1) Bidang Pendidikan
 

Di bidang Pendidikan tentunya teknologi sangat dibutuhkan. Apalagi sebagai sarana edukasi untuk proses pembelajaran. Karena visualisasi merupakan bagian terpenting untuk menyampaikan suatu informasi, dibandingkan dengan hanya memberikan informasi materi pengajaran saja. Karena visualisasi lebih dapat menjadi daya tarik kepada peserta pembelajaran untuk menyampaikan informasi. Dengan memperlihatkan objek yang unik menarik minat belajar untuk lebih tahu tentang informasi yang dijelaskan. Banyak aplikasi yang membantu untuk pembelajaran, seperti aplikasi zooburst. Aplikasi ini mengajak para peserta pembelajaran untuk ikut berinteraksi dan menjadi bagian dari cerita. Melibatkan peserta ke dalam cerita secara digital dengan merancang buku menggunakan objek 3D.

    2) Bidang Kesehatan

Augmented reality juga mampu dimanfaatkan dalam dunia kedokteran. Karena teknologi pencitraan sangat dibutuhkan di dunia kedokteran untuk berbagai macam simulasi dari simulai operasi, pembuatan vaksin maupun yang lainnya. Contohnya aplikasi yang diperuntukan kepadda perawat, yaitu evana’s Eyes-on Glasses yang dapat membantu perawat mengerjakan tugasnya dalam mengecek kondisi pasien. Aplikasi Evana’s Eyes-on Glasses ini bermanfaat untuk membantu perawat memasukkan jarum kedalam pembuluh darah tanpa kesusahan. Nantinya alat ini akan diproses dan hasil kondisi pasiennya ditampilkan ke bentuk augmented reality.

    3) Bidang Industri
Dalam bidang industri perusahaan sering menggunakan beberapa cara untuk mengiklankan produknya dengan menggunakan Augmented Reality salah satunya yaitu memunculkan gambar 3D untuk suatu produk. Media yang digunakan bisa berupa brosur yang diberi marker untuk memunculkan gambaran 3D pada brosur. Dengan begitu pembeli atau pelanggan bisa melihat secara detail produk yang dijual perusahaan tersebut.
    4) Bidang Militer 
 
Augmented reality sangat berguna untuk menghemat pengeluaran dalam militer. Bayangkan apabila militer harus melatih para tentara mereka di medan perang yang asli. Untuk mengirim satu peleton saja, mereka harus mengeluarkan uang yang sangat besar. Belum lagi apabila pada saat pelatihan, salah satu prajurit mengalami sakit, atau kecelakaan. Sebagai contoh, militer menggunakan augmented reality untuk membuat sebuah permainan perang. Dimana prajurit akan masuk kedalam dunia game tersebut dan seolah-olah seperti melakukan perang sungguhan.


AUTONOMOUS ROBOT 

1.       Pengertian dan Sejarah

Teknologi Robotic adalah suatu mesin atau peralatan manipulator untuk membantu atau menggantikan peranan manusia dalam mengerjakan beberapa tugas secara otomatis dengan seminimal mungkin mendapat interfensi dari luar. Robot dapat diaplikasikan pada berbagai bidang dan tempat, mulai dari perumahan, industri, perkantoran, rumah sakit, militer, bisnis, dan perdagangan. Kata robot berawal dari bahasa Czech yaitu “robota” yang berarti pekerja atau kuli dipopulerkan oleh Isaac Asimov. Robot biasanya digunakan untuk tugas berat, kotor, pekerjaan berulang dan berbahaya, selain itu robot industri sering digunakan dalam lini produksi. Belakangan ini robot mulai memasuki pasaran konsumen di bidang hiburan, penyedot debu, dan pendeteksi kebocoran gas dan pada bidang keamanan robot digunakan sebagai penjinak bom.

Pada awalnya, keinginan untuk membuat robot bukan berasal dari disiplin ilmu elektronika melainkan dari disiplin ilmu biologi. Saat itu para ilmuwan biologi ingin menciptakan makhluk yang memiliki karakteristik seperti yang mereka inginkan. Namun karena keterbatasan ilmu dan teknologi pada masa tersebut, maka keinginan tersebut belum terwujud. Saat itu, yang dapat diciptakan manusia hanyalah alat-alat mekanik sederhana yang dapat membantu kehidupan sehari-hari. Awal munculnya robot dapat diketahui dari bangsa Yunani kuno yang membuat patung yang dapat dipindah-pindahkan. Sekitar 270 SM, Ctesibus, seorang insinyur Yunani membuat organ dan jam air dengan komponen yang dapat dipindahkan. Selain para ilmuwan, seniman pun turut berperan dalam sejarah munculnya robot atas imajinasi dan kreativitas mereka tentang robot yang tertuang menjadi novel-novel, naskah sandiwara dan film. Pada sekitar 60 M, Hero dari Aleksandria merancang mesin terprogram otomatis pertama yang ia sebut Automata. Mesin ini terbuat dari container yang secara periodic melepaskan pasir. Dengan menggunakan konfigurasi katrol yang berbeda, dapat dilakukan pemindahan patung pada track. Pada tahun 1818, Mary Shelley menulis ”Frankenstein” yang bercerita


tentang penciptaan manusia oleh Dr. Frankenstein, dan pada tahun 1898 Nikola Tesla menciptakan radio-controlled submersible boat pertama.

Di abad ke-19, robot mulai dikembangkan oleh insinyur teknik karena keahlian mereka dalam bidang mekanika. Setelah dikenal ilmu teknik kendali, robot mulai dikaji oleh disiplin ilmu elektroteknik. Penemuan mainan dan peralatan otomatis yang kemudian menginspirasi robot dalam bentuk gambar, cerita dan film, menjadi awal dimulainya perkembangannya. Istilah robot pertama kali dipakai tahun 1920 oleh penulis Czech Karel Capek (dibaca “Chop’ek”) dengan karyanya “R.U.R” atau Rossum’s Universal Robot dimana seorang laki-laki membuat robot dan robot membunuh penciptanya. Banyak kemudian film menggambarkan robot sebagai alat yang tidak bersahabat atau sebagai mesin perusak yang berlawanan dengan arti robot (robota) dalam bahasa Czech yang berarti pekerja paksa. Pada tahun 1941, penulis fiksi ilmiah, Isaac Asimov mengenalkan istilah robotika dalam karyanya yang berjudul “Liar!”. Asimov sendiri tidak menyadari bahwa dia yang pertama kali memperkenalkan istilah tersebut. Karena ilmu dan teknologi mengenai benda- benda elektrik disebut elektronika, maka dia mengasumsikan bahwa istilah robotika digunakan untuk ilmu dan teknologi mengenai robot. Akhirnya disepakati bahwa robotika merupakan teknologi dan ilmu rekayasa robot yang meliputi perancangan, pembuatan, pengaplikasian, dan penentuan struktur, yang berhubungan erat dengan elektronika, mekanika, dan perangkat lunak.

Teknologi komputasi dan perangkat lunak yang semakin berkembang, memberikan dampak pada robotika. Perkembangan pesat ini dimulai pada awal tahun 1950-an. Pada tahun 1948, “Cybernetics” merupakan hasil penelitian kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang dipublikasikan oleh Norbert Wiener. Kemudian tahun 1954 William Grey Walter membuat robot Elmer dan Elsie, dua robot autonomous yang berbentuk seperti kura-kura. Kemudian, pada tahun 1956, George Devol dan Joseph Engelberger memfokuskan programmable robot yang pertama yang dinamakan “Unimate” dan membentuk perusahaan robot pertama di dunia. Devol memprediksikan bahwa robot nantinya akan menjadi bagian penting dari industri yang bekerja sebagai operator pabrik dan pembantu pekerja dalam menjalankan mesin-mesin pabrik.


Pada tahun 1961, General Motor pertama kali menggunakan robot dalam kegiatan pabrik otomotifnya seperti mencetak dan mengelas. Kemudian, di Stanford Research Institute, pada tahun 1966 dimulai pengerjaan terhadap Shakey, robot yang dapat merencanakan, mencari rute dan memindahkan benda. Beberapa film terkenal seperti Star Wars tahun 1977 dengan menampilkan robot C3PO dan R2D2 justru menampilkan robot sebagai pembantu manusia sekaligus juga musuh manusia. Tahun 1979, Robot keranjang (cart) Standford dapat melewati ruangan yang penuh dengan kursi tanpa bantuan manusia. Robot ini memiliki kamera TV didekat roda yang akan mengambil gambar dari beberapa sudut kemdian komputer akan menganalisa jarak ke setiap objek didepannya. Setelah itu, pada tahun 1980-an saat elektronik dan komputer sedang berkembang sangat pesat, robot industri semakin berkembang dan banyak digunakan dalam pabrik. Selain robot-robot yang digunakan dalam pekerjaan dan pabrik, terdapat juga robot-robot yang bentuknya menyerupai hewan atau manusia. Robot semacam ini biasa disebut android, humanoid, dan sebagainya.

Pada tahun 1986, Honda memulai riset tentang humanoid yang dinamakan E0, dan tahun 1988 SCAMP merancang robot hewan pertama. Tidak lama kemudian tahun 1989, Mark Tilden memperkenalkan BEAM (Biology, Electronics, Aesthetics, and Mechanics) robotics. Setelah BEAM robotic, tahun 1991 HelpMate yang merupakan robot mobile autonomous pertama digunakan di rumah sakit. Teknolohi robot setiap tahunnya semakin maju seperti pada tahun 1998, Lego memasuki market robotika dengan versi pertama dari Lego Mindstorms. Setelah melalui bertahun-tahun riset, akhirnya robot yang dikenalkan Honda tahun 1986 pun diperkenalkan kembali ke publik pada tahun 2000 dengan nama ASIMO. Selain Honda, Sony pun tidak kalah dengan karya AIBO-nya yang diperkenalkan ke pasar pada tahun 1999. AIBO merupakan robot berbentuk anjing yang mampu melihat, berjalan, dan berinteraksi dengan lingkungannya.

Asimo adalah robot humanoid yang diciptakan oleh Honda Motor Company yang dikenalkan tahun 2000 dengan tinggi 130 cm dan berat 54 kg. Menyerupai astronot kecil yang membawa backpack dan bisa berjalan di atas dua kaki dengan kecepetan 6km/jam. Secara resmi, nama Asimo merupakan akronim dari advance Step in Innovative Mobility. Menurut pernyataan resmi Honda, pemberian nama tersebut tidak ada hubungannya dengan nama penulis science fiction dana penemu Three Laws of Robotics, Isaac Asimov. Setelah itu tahun 2002, iRobot memperkenalkan Roomba, robot vacuum cleaner. Selain produk tersebut juga terdapat produk Actroid yang dikembangkan oleh universitas Osaka dan diproduksi oleh Kokoro Company Ltd, diperkenalkan pertama kali pada International Robot Exposition tahun 2003 di Tokyo,Jepang. Asimo dan Actroid bisa memberi respon bila namanya dipanggil, menatap wajah seorang yang sedang mengajaknya bicara dan mengenali secara cepat bunyi benda jatuh atau benturan dan menghadap kearah asal suara. Asimo dapat mengenali wajah seseorang, meskipun ia atau orang tersebut sedang bergerak. Asimo dapat mengenali kira-kira 10 orang yang namanya sudah didaftarkan dan dapat memberikan salam kepada pengunjung yang datang dan memberi informasi atas kedatangan seseorang dengan mentransmisikan pesan dan foto pxengunjung serta dapat membimbing pengunjung ke tempat yang telah ditentukan. Setelah produk Actroid diperkenalkan kemudian banyak produk dengan versi berbeda yang diciptakan.

Robotika dalam industri sebenarnya sudah ada sejak lama, mulai sekitar abad 19 awal. Perlahan tapi pasti, robot pun akhirnya jadi andalan untuk menggantikan peran yang tak mungkin bisa dikerjakan manusia. Setelah penemuan Wright Karel, teknologi robot kembali dikenalkan pada tahun 1937, diprogram untuk menyusun balok-balok kayu. Robot industri ini diciptakan dengan tujuan untuk mempercepat proses di pabrik, meningkatkan produktivitas pabrik. Teknologi ini seiring waktu merevolusi, teknologinya bertumbuh pesat, aplikasi robotika juga semakin mutakhir dan maju. Mulai dari sekadar memilih dan meletakkan, hingga pada proses perakitan dan pengelasan. Teknologi autonomous robot tersebut mampu berinteraksi secara independen, beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, dapat melakukan berbagai macam tugas yang telah diberikan pengguna melalui sensor dan efektornya.


Secara umum, robot dikenalkan sejak industri 3.0 dan pada era 4.0 diperkenalkan teknologi robot yang lebih canggih yaitu autonomous robot, dimana robot yang digunakan sudah semakin maju, lebih murah dan memiliki kapabilitas yang lebih besar daripada yang digunakan dalam manufaktur pada era industri 3.0. Dengan berbagai manfaat yang diperoleh, teknologi autonomous robot ini banyak diimplementasikan diberbagai macam industri. Tujuan otomatisasi adalah untuk mengoperasikan pabrik secara lebih efisien, produktif, dan menghasilkan output yang memiliki kualitas lebih tinggi. Menginstal robot ke dalam pabrik membantu bagian-bagian yang otomatis dalam lini produksi. Pekerjaan-pekerjaan yang otomatis diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat, selain itu robot juga dapat bergerak dengan cepat dan kecepatan yang konsisten serta mampu berfungsi di luar jam kerja untuk memenuhi tenggat waktu produksi.

Menurut penelitian Ernst dan Young, bahwa sekitar 93% waktu dihabiskan oleh SDM untuk mengulangi aktivitas yang sama. Oleh sebab itu, diperkirakan bahwa sedapatnya ada 65% dari aktivitas SDM yang dapat diotomatisasi. Dalam hal ini autonomous robot sangat berperan penting dalam meningkatkan produktivitas perusahaan, teknologi dapat diatur oleh logika bisnis dan input yang terstruktur untuk mengotomatisasi proses bisnis. Teknologi tersebut juga dapat mengotomatisasi banyak hal seperti menganalisa kesempatan, alur kerja, personalisasi massal, ataupun pemberian saran kepada SDM. Dimana jika hanya menggunakan SDM secara manual sering terjadi kekeliruan dan kualitas atau output yang dihasilkan tidak maksimal. Namun dalam perusahaan sumber daya manusia atau manwork dan autonomous robot dapat bekerja berdampingan untuk meningkatkan efisiensi dalam aktivitas perusahaan.

2.       Manfaat, Keunggulan, dan Kelemahan

a.        Manfaat

a)        Menciptakan Lapangan Kerja

Robot industri adalah alat yang bisa dipakai pabrik untuk membantu para pekerjanya di lini produksi.

b)       Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi

Produktivitas dan efisiensi pada sebuah pabrik bisa ditingkatkan saat robot industri dipakai untuk menjalankan fungsi-fungsi pada lini produksi, seperti pengemasan dan palletizing, atau memilih dan menempatkan.

b.         Kelebihan 

        a)        Aman

Faktor keamanan selalu menjadi pertimbangan utama ketika suatu perusahaan hendak menggunakan tenaga robotik. Sebab mesin pada robot sanggup bertahan pada temperatur panas dan objek tajam yang bisa dengan mudah melukai manusia.

Dengan mendelegasikan tugas-tugas pada robot, biaya operasional hanya berkurang untuk perbaikan saja. Tentu hal ini sangat bermanfaat untuk para pekerja yang sehari-harinya berada di kawasan berbahaya.

                               b)       Lebih Cepat

Dalam sekali waktu, robot bisa memberikan hasil lebih cepat daripada jika dikerjakan oleh tangan manusia secara langsung. Bahkan berlipat- lipat.

Robot juga tidak akan mengeluh ataupun stres ketika beban kerja dipikulnya berkali-kali dalam tempo cepat. Ia bisa bekerja seharian penuh dan nyaris tidak pernah melenceng dari target yang ditetapkan.

         c)     Konsisten

Inilah yang selama berabad-abad menjadi problematika perusahaan mana pun. Dalam kurun waktu tertentu, para karyawan memang bisa bekerja secara konsisten. Rata-rata mengalami penurunan secara signifikan karena harus ada pergantian posisi dengan karyawan baru. Sementara itu, robot memiliki konsentrasi tinggi biarpun dalam sekali waktu mengerjakan banyak hal sekaligus. Dalam jangka panjang, konsistensinya relatif terjaga.

        d)       Kelebihan dari Segi Presisi dan Kesempurnaan

Robot bekerja sesuai dengan perintah sang operator. Maka dari itu, ia hanya bekerja demi kualitas. Bukan uang, bonus, kenaikan pangkat, ataupun pesangon.

Ketika menerima pekerjaan sulit dengan detail tinggi, ia bisa memberikan hasil yang presisi dan sempurna. Sesuatu yang hampir mustahil dikerjakan oleh sembarang orang.

c.         Kekurangan

a)        Butuh Modal yang Besar

Ketika ingin mengimplementasikan robot pada industri, maka harus siap dengan modal besar. Harus dipertimbangkan matang-matang. Apakah berdampak positif pada ROI (Return on Investment) atau tidak.

b)       Memerlukan Sosok yang Ahli

Mempekerjakan seorang ahli tentu akan menguras dana untuk kebutuhan operasional. Maka dari itu, jarang sekali ada perusahaan di awal-awal berdiri langsung menggunakan teknologi robot.

Dibutuhkan para ahli karena hanya para ahli yang mampu mengidentifikasi tiap-tiap masalah yang terjadi pada mesin. Baik masalah dalam skala ringan maupun serius.

c)        Jumlahnya yang Terbatas

Persaingan di dunia industri yang menggunakan robot rata-rata dikuasai oleh para pemodal besar. Soalnya ketersediaan mesin yang memadai masih sangat terbatas. Khususnya untuk sekarang ini.

Masih butuh waktu lama untuk memasuki zona resisten yang melibatkan persaingan antar produsen mesin robotik. Apalagi dunia teknologi modern dari hari ke hari mengalami pembaruan. Selama kreativitas manusia belum berada di ujung tanduk, suplai mesin robotik canggih tetap terbatas.

d)       Mengeliminasi Banyak Pekerjaan

Dari sudut pandang pekerja atau karyawan, dampak penggunaan mesin robotik inilah yang paling mengancam. Menurut WEF atau World Economic Forum, di tahun 2025 kemungkinan besar separuh pekerjaan manusia akan digantikan robot. Namun sisi baiknya, pekerjaan-pekerjaan dengan jenis baru pun akan bermunculan. Revolusi pekerjaan manusia di masa mendatang rata-rata menitikberatkan pada area kreativitas.

 

3.       Cara Kerja Teknologi

Robot otonom dapat bertindak sendiri, terlepas dari pengontrol apa pun. Ide dasarnya adalah memprogram robot untuk merespons dengan cara tertentu terhadap rangsangan luar. Robot bump-and-go yang sangat sederhana adalah ilustrasi yang bagus tentang cara kerjanya. Robot semacam ini memiliki sensor bumper untuk mendeteksi rintangan. Saat robot dinyalakan, ritsleting dalam garis lurus yang akhirnya mencapai hambatan, dampak mendorong sensor bempernya. Pemrograman robot memerintahkannya untuk mencadangkan, belok ke kanan dan bergerak maju lagi, sebagai respons terhadap setiap benturan. Dengan cara ini, robot mengubah arah setiap kali menemui kendala.

Robot tingkat lanjut menggunakan versi yang lebih rumit dari ide yang sama ini. Roboticists membuat program baru dan sistem sensor untuk membuat robot lebih pintar dan lebih perseptif. Saat ini, robot dapat secara efektif menavigasi berbagai lingkungan.Robot seluler yang lebih sederhana menggunakan sensor inframerah atau ultrasonik untuk melihat hambatan. Sensor-sensor ini bekerja dengan cara yang sama dengan ekolokasi hewan: Robot mengirimkan sinyal suara atau seberkas cahaya inframerah dan mendeteksi pantulan sinyal. Robot menempatkan jarak ke rintangan berdasarkan pada berapa lama sinyal untuk bangkit kembali.

Robot yang lebih maju menggunakan penglihatan stereo untuk melihat dunia di sekitar mereka. Dua kamera memberikan persepsi kedalaman robot ini, dan perangkat lunak pengenalan gambar memberi mereka kemampuan untuk menemukan dan mengklasifikasikan berbagai objek. Robot juga dapat menggunakan mikrofon dan sensor bau untuk menganalisis dunia di sekitar mereka. Beberapa robot otonom hanya dapat bekerja di lingkungan yang akrab dan terbatas. Robot yang memotong rumput, misalnya, bergantung pada penanda perbatasan yang terkubur untuk menentukan batas halaman mereka. Robot pembersih kantor mungkin memerlukan peta bangunan untuk bermanuver dari titik ke titik.

Robot yang lebih maju dapat menganalisis dan beradaptasi dengan lingkungan yang tidak dikenal, bahkan ke daerah dengan medan yang kasar. Robot ini dapat mengaitkan pola medan tertentu dengan tindakan tertentu. Robot penjelajah, misalnya, dapat membuat peta tanah di depannya berdasarkan sensor visualnya. Jika peta menunjukkan pola medan yang sangat bergelombang, robot tahu untuk melakukan perjalanan dengan cara lain. Sistem semacam ini sangat berguna untuk robot penjelajah yang beroperasi di planet lain.

Desain robot alternatif mengambil pendekatan yang kurang terstruktur - keacakan. Ketika jenis robot ini macet, ia memindahkan pelengkap segala cara sampai sesuatu bekerja. Sensor gaya bekerja sangat erat dengan aktuator, alih- alih komputer mengarahkan semuanya berdasarkan pada suatu program. Ini seperti semut yang berusaha mengatasi rintangan - sepertinya tidak membuat keputusan ketika harus mengatasi rintangan, ia hanya terus mencoba berbagai hal sampai berhasil mengatasinya.


4.    Contoh Penerapan/Implementasi
 a.        RIBA/ Robot Perawat
 

RIBA atau Robot for Interactive Body Assistance bisa menjadi robot layaknya seorang perawat. Robot canggih ini dikembangkan dan diciptakan oleh RIKEN dengan program untuk mengangkat atau menggendong pasien rumah sakit. Namun, robot ini mampu menggendong pasien yang bobot tubuhnya tak lebih dari 61 kilogram. Tak hanya menggendong, robot RIBA juga bisa mengenali suara suster atau pegawai rumah sakit. Itu karena robot RIBA bisa mendeteksi wajah maupun suara perawat rumah sakit.

b.        AprilPoco

Robot ApriPoco ternyata bisa mengendalikan segala jenis remote, seperti remote AC, TV, dan sebagainya. Selain itu, robot ini juga bisa berbicara dan mengenali perintah suara (voice command operated). Robot canggih tersebut merupakan buatan dari perusahaan Toyota. Robot ApriPoco diprogram dengan fungsi sebagai pengendali remote control universal. ApriPoco juga bisa mendeteksi semua jenis remote melalui koneksi inframerah (InfraRed). Jika tugasnya sudah selesai, robot ini akan bertanya pada kamu apa yang harus dia lakukan selanjutnya.

c.       Robot Pencuci Rambut

Di Jepang, ada robot khusus untuk mencuci rambut di salon bagi para manula dan disabilitas. Robot buatan Panasonic ini memiliki 24 jari. Tangan robot ini juga mirip dengan manusia yang bisa menyampo, memijat, dan membilas rambut dalam 3 menit. Awalnya robot ini diciptakan untuk membantu kegiatan di panti jompo, memudahkan para manula untuk mencuci rambut. Di Jepang, robot ini mulai digunakan pada salah satu salon pangkas rambut.

d.       Buddy Robot

Selain lucu, robot Buddy juga bisa menjadi asisten pribadi. Dia bisa membantu mengawasi keadaan rumah saat ditinggal pemiliknya. Tak cuma itu, Buddy juga bisa membangunkan pemiliknya saat pagi hari, bermain, bahkan mengingatkan tentang hal yang penting seperti meminum obat. Robot Buddy seukuran dengan kucing. Dia adalah robot pendamping dan pembantu rumah. Robot Buddy dikembangkan oleh perusahaan bernama Blue Frog Robotics, yang berbasis di Paris.
 

SELF-DRIVING VEHICLE/AUTONOMOUS VEHICLE 

1.       Pengertian dan Sejarah

Mobil otonom (juga dikenal sebagai mobil tanpa pengemudi, mobil tanpa sopir, mobil berkemudi sendiri, mobil robotik) dan kendaraan darat tanpa awak adalah sebuah kendaraan yang dapat menjelajahi lingkungannya dan bergerak tanpa penggerakan dari manusia. Mobil-mobil otonom memakai berbagai teknik untuk mendeteksi hal-hal di sekitarnya, seperti radar, sinar laser, GPS, odometri dan penglihatan komputer. Sistem kontrol yang maju memakai informasi sensori untuk mengidentifikasikan wadah-wadah navigasi yang semestinya, serta rintangan-rintangan dan tanda jalan. Mobil-mobil otonom harus memiliki sistem kontrol yang dapat menganalisis data sensori untuk membedakan antar mobil yang berbeda di jalan.

Google mencoba menerapkan autopilot pada transportasi darat dalam kasus ini mobil. Cukup masuk akal memang, mengingat traffic di jalan jauh lebih padat daripada di udara dan tingkat kepatuhan pengemudi di jalan raya yang sangat parah bila dibandingkan dengan pilot yang harus menempuh pelatihan dan uji sertifikasi bertahun- tahun. Self-driving cars, begitulah istilah yang sering muncul pada headline berita- berita teknologi di tahun 2018-2019 ini. Self-driving car adalah konsep transportasi di mana mobil sepenuhnya dikendalikan oleh komputer.

Belum lama ini, perusahaan raksasa teknologi, Google, memperkenalkan mobil buatan pertama mereka. Mobil yang masih dalam bentuk prototipe ini meiliki keunikan tersendiri dibandingan dengan mobil pada umumnya, yakni tidak memiliki setir, pedal gas, rem, dan transmisi. Semua pengperasiannya dijalankan secara komputerisasi. Manusia hanya tinggal memilih arah yang akan dituju pada panel mobil, dan setelahnya mobil akan berjalan sendiri sesuai dengan arah yang kita mau. Teknologi yang dinamai self car driving ini merupakan terobosan baru dalam mengemudikan mobil. Teknologi yang diadopsi dari sistem autopilot pada pesawat terbang tersebut tentunya meminimalkan terjadinya kelalaian dalam mengemudi yang berujung pada kecelakaan. Sebelum memperkenalkan mobil pertamanya, Google telah lebih dahulu mengujicoba teknologi ini dengan beberapa mobil yang sudah ada di pasaran. Bedanya, setiap mobil yang dibenamkan teknologi ini ditambahkan beberapa aksesoris, seperti kamera, radar, dan beberapa sensor pada bagian-bagian tertentu. Selain itu, fungsi teknologi self car driving ini juga mampu parkir secara otomatis. Saat berada di areparkir, baik itu sejajar maupun paralel, sensor akan mendeteksi dimana tempat parkir yang tersedia, lalu setir akan bergerak dengan sendirinya, serta pengaturan gas dan rem dilakukan oleh komputer.

Bisa dibilang, selama perjalanan, pengemudi hampir tidak menyentuh setir. Dari salah satu video resmi yang dirilis Google, pengemudi bahkan terlihat melakukan aktivitas lain, seperti makan, membaca buku, dan bahkan bercengkrama dengan penumpang lain. Google bukan satu-satunya perusahaan yang mengembangkan teknologi autopilot pada mobil. Pabrikan mobil lain seperti Mercedes Benz, Volvo, dan Audi juga beberapa waktu belakangan ini mengembangkan teknologi yang serupa. Meski sudah banyak pabrikan yang mengebangkan teknologi cerdas ini, namun belum semua negara merestui kendaraan ini mengaspal di jalanan. Amerika Serikat contohnya, hanya negara bagian Nevada dan california saja yang baru menyetujui ujicoba mobil autopilot di jalanan daerah tersebut.


 2.       Manfaat, Keunggulan, dan Kelemahan

a.        Manfaat

        a)        Membantu manusia dalam beraktifitas

b.        Kelebihan

        a)        Bisa digunakan semua orang

        Semua orang bisa mengendarai mobil, walaupun tidak bisa menyetir. Jadi, cukup duduk dan menikmati perjalanan, atau bisa melakukan pekerjaan lain selama di jalan. Berkendara tanpa harus mengemudi tentu menjadi sangat menyenangkan.

b)       Bahan bakar

Kelebihan dari aspek bahan bakar. Self driving vehicle merupakan kombinasi mobil yang menggunakan tenaga penggerak motor listrik. Hasilnya, teknologi tersebut dapat menekan gas buang yang juga ramah lingkungan dan lebih hemat bahan bakar.

    c) Bisa memilih jenis

Bisa mulai memilih jenis self driving vehicle sesuai selera atau model yang diinginkan. Ini karena berbagai pabrikan otomotif dunia tengah menyiapkan produknya untuk menerapkan teknologi tersebut.

c.        Kekurangan

a)        Hanya bisa digunakan pada lingkungan dan lalu lintas yang rapi. Kondisi semrawut bisa membuat sensor susah mendeteksi kondisi lingkungan di sekitarnya.

b)       Harganya yang masih sangat mahal. Sebabnya, teknologi yang digunakan sifatnya belum massal dan masih sangat terbatas. Belum lagi terkait keamanan sistem jaringan komputer yang menggerakannya. Bukan tidak mungkin, software-nya menjadi sasaran empuk para hacker.

c)        Membuat orang menjadi malas atau manja karena semua dikerjakan oleh mesin dan komputer.


3.       Cara Kerja Teknologi

        Self driving Vehicle menggunakan GPS untuk menentukan lokasi pasti dari orang yang menggunakan perangkat tersebut. Dengan jaringan 5G, informasi ini dapat secara langsung diteruskan ke kendaraan otonom yang bepergian di dekatnya, menjadikannya sadar akan keberadaan pejalan kaki setiap saat. Dengan tingkat konektivitas ini, kendaraan tanpa pengemudi akan dapat bereaksi secara dinamis terhadap posisi pejalan kaki dengan tindakan pencegahan tabrakan seperti pengereman dan kemudian otomatis.

4.      Contoh Penerapan/Implementasi

      Seperti pada Proyek Google's Self Driving Car merupakan usaha ambisius oleh tim insinyur yang disponsori Google untuk membuat perangkat lunak kecerdasan buatan yang cukup kuat untuk memungkinkan mobil tanpa pengemudi untuk berkendara di jalanan. Yang terpenting perangkat lunak buatan para insinyur ini diciptakan tidak hanya untuk menavigasi mobil sehingga tidak menabrak pembatas jalan atau masuk ke selokan, tetapi tujuan utamanya adalah untuk menciptakan mobil yang dapat mengemudi di jalan dengan pengemudi lainnya, merespons seperti halnya seorang pengemudi merespons dan membuat keputusan layaknya seorang manusia.

 

7 New Quality Tools

New seven quality tools pertama kali digagas pada tahun 1972 oleh sekelompok insinyur dan ilmuwan Jepang yang tergabung dalam JUSE (Union of...